Pengentalan merupakan proses untuk menghilangkan sebagian air pada produk pangan cair. Tujuan pengentalan adalah mengurangi sejumlah air sehingga menurunkan volume produk. Dengan turunnya volume produk pangan ini, maka transportasi dan penyimpanan.
Bahan tambahan pangan ini berguna untuk menstabilkan atau mengentalkan makanan yang dicampur dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu.[23] Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah:
- Kalsium asetat;
- Natrium dan kalsium laktat;
- Asam alginat beserta garam natrium, kalium, kalsiumnya, dan propilen glikol alginat;
- Agar-agar;
- Karagenan dan rumput laut eucheuma olahan;
- Gom kacang lokus;
- Gom guar;
- Gom tragakan;
- Gom arab;
- Gom xanthan;
- Gom karaya;
- Gom gelan;
- Gom gatti;
- Gliserol;
- Gelatin;
- Pektin;
- Ester gliserol resin kayu;
- Alfa- dan gama-siklodekstrin;
- Selulosa mikrokristalin dan bubuk;
- Derivat selulosa meliputi:
- Metil-, etil-, dan hidroksipropil selulosa,
- Etil- dan hidroksipropil metil selulosa, dan
- Natrium karboksimetil selulosa terhidrolisis enzimatis,
- Mono- dan digliserida dari asam lemak;
- Garam klorida dari kalsium dan kalium;
- Kalsium sulfat;
- Kalium hidroksida;
- Bromelain;
- Polidekstrosa;
- Dekstrin;
- Amilum modifikasi asam;
- Amilum modifikasi basa;
- Amilum terkelantang;
- Amilum modifikasi enzimatis;
- Mono- dan diamilum fosfat;
- Diamilum fosfat terfosfatasi;
- Diamilum fosfat terasetilasi;
- Amilum asetat;
- Diamilum adipat terasetilasi;
- Hidroksipropil amilum;
- Hidroksipropil diamilum fosfat;
- Amilum natrium oktenilsuksinat;
- Asetil amilum teroksidasi;
- Natrium kaseinat.
Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_tambahan_pangan#Pengental
Tidak ada komentar:
Posting Komentar